Senin, 30 November 2009

Dinamic Duo (Si Merah Dan Si Biru)

Motor adalah salah satu "peralatan" yang paling berperan dalam setiap petualangan yang dilakukan oleh Palapsi Unair. Karena dengan "benda" inilah para kru Palapsi Unair dapat melakukan petualangan-petualangan dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan dua motor yang selama ini paling berperan mengantarkan kru Palapsi Unair dari awal pembentukannya sampai pada saat ini adalah "Si Merah" dan "Si Biru". Kedua motor ini hampir tidak pernah absen dalam setiap even yang diadakan oleh Palapsi dari mulai ketika mendaki Gunung Welirang (2008) sampai WP Palapsi di Ranu Kumbolo (2009). Serta juga melakukan berbagai turing diantaranya di Cangar dan Gunung Bromo.

"Si Merah" dan "Si Biru" di lautan pasir
Gunung Bromo

"Si Merah" adalah motor Honda Supra Fit R lansiran tahun 2006 milik cak Jo, dengan kapasitas mesin 97cc. Meskipun dengan kapasitas mesin yang kecil, namun tarikan "Si Merah" di tanjakan tetap mantap. Sehingga motor ini tetap dapat diandalkan ketika menghadapi trek yang ekstreem. Hal ini terbukti "Si Merah" mampu menaklukan tanjakan Gunung Penanjakan ataupun trek Coban Pelangi yang menuju Ranu Pani.






cak Jo dengan "Si Merah"
Sedangkan "Si Biru" adalah motor Suzuki Shogun R milik cak BJ, dengan kapasitas mesin 110 cc. Meskipun kondisi motor kurang meyakinkan dan kurang terawat, namun kemampuannya jangan ditanya lagi. Motor ini sangat tangguh meskipun dihadang oleh kondisi medan yang ekstreem.
 
"Si Biru" setelah kecelakaan di jalur menuju
Gunung Bromo


"Si Merah" dan "Si Biru" di pos perijinan
Gunung Arjuna, Tretes


"Si Merah" dan "Si Biru" di jalan menuju
Gunung Argopuro, Probolinggo

Dengan kombinasi dinamic duo inilah Palapsi Unair dapat berkembang di masa-masa awal pembentukannya. Dan diharapkan kombinasi ini dapat terus mensukseskan petualangan-petualangan Palapsi Unair selanjutnya.

Kru bike touring Palapsi Unair
di Cangar

Good Job!!!!!!! 

Sabtu, 21 November 2009

Waktu Muda Di Puncak Welirang


Dari kiri: "Cak Yoyok, Cak Johan, Cak Lagso, dan Cak Bje
(Camp di pondokan) 


Nahh...ini dia!!!Coba kita putar waktu 2 tahun yang lalu...tik-tok-tik-tok!!!Awal-dari awal segalanya, masih ingetkah kawan-kawan? Tidur mencium frame tenda yang hampir roboh,  nyasar selama beberapa jam (tolah-toleh ga karuan), belum lagi kita salah mendirikan tenda (foto di atas "kita di tempat yang salah, tak jauh dari tempat itu, kira-kira 20 m ada ground yang sangat luas...hadeh...deket mata air lagi!"), kawan kita sakit meriang, belum lagi pulang dari puncak terguyur hujan deras (belum lagi senter mati), hanya mengandalkan senternya Gusti Allah (bulan maksudnya)!!!Panjang deh kalo diceritain!!!


(Di Puncak Welirang dengan berbagai kekonyolan)


(Waktu muda melepas lelah da penat di Puncak Welirang)
Posted by yyk

"SEMPU" menggila


"Anak-anak PALAPSI bersama  rekan-rekan ITS" 
Dari kiri atas ke bawah: " Cak Fery, Cak Yoyok, Cak Ival, Cak Lagso,Cak Dharma,
Cak Susi, dan Cak Sony


Laguna Segara Anakan Pulau Sempu ini mirip dengan laguna Ko Phi Phi Island yang di Thailand. Itu lho, tempat syuting film The Beach. Perjalanan dimulai dari Sendang Biru, tempat perahu-perahu nge"tem", perjalanan ke P. Sempu menghabiskan waktu sekitar 45 menit. Jangan keliru memilih trek. Salah-salah kau bisa nyasar dan menginap di hutan penuh celeng semalaman. Pilihlah jalan yang paling barat, paling jelas, dan paling lebar.

Pantai Sempu nan elok dan lestari

Trek menuju ke sana “lumayan”. Ketika perjalanan pulang, saya berpapasan dengan sebuah keluarga dari Surabaya yang sedang trekking ke Pantai  Sempu. Ada beberapa orangtua dalam rombongan itu. Mereka tampak tua dan lelah. Dalam hati saya membatin: Untung saya ke Pulau Sempu selagi masih muda. Nggak kebayang deh kalau sudah tua.
Nah, setelah berjalan naik turun bukit kau akan tiba di. Sempu nya Di pasir putihnya hanya ada beberapa tempat teduh untuk mendirikan camp. Saya dan kawan-kawan beruntung mendapatkan lokasi yang paling enak. Di bawah pohon; pagi adem, siang teduh, sore terlindung, malam syahdu.
Lalu ngapain saja di Segara Anakan (P. Sempu)? Jika anda menanyakannya kepada saya, serta-merta dari mulut ini akan keluar jawaban “berleha-leha”. Berleha-leha versi saya adalah melakukan kegiatan-kegiatan santai dan menyenangkan.

Duduk santai di pasir putih
Bentangkan matras dan duduklah dengan manis di atasnya, pakai rayband, dan nikmati pemandangan Pantai Sempu. Jika melihat sampah di camping ground, abaikan saja dulu. Sampah memang akan bikin ilfil. Tapi angin sepoi-sepoi akan menyejukkan hati anda lagi...hehehe.
 
Berenang, snorkling, dan bercumbu dengan karang bolong


Pantai Sempu dilihat dari atas, terumbunya lumayan buat snorkling

Bosan duduk-duduk, ambil goggle mu dan berenanglah di danau air asin ini. Saya sendiri sempat kecanduan snorkling “kecil-kecilan”. Airnya jernih dan di beberapa tempat yang dangkal lumayan banyak terumbu karang. Di sisi jauh laguna beberapa kali saya sempat melihat orang-orang snorkling dengan gear lengkap. Capek memelototi dasar laut, kau bisa bermain-main di depan Karang Bolong. Karang Bolong ini adalah lubang yang menyuplai air untuk Segara Anakan (Pantai Sempu maksudnya).

Memasak

Memasak akan menjadi membosankan jika yang dimasak cuma beberapa bongkah tepung-keriting-instan. Tapi jika yang diolah adalah makanan seperti ikan teri, ikan asin, telur, sosis, sarden, nasi, dan kerupuk, acara memasak akan berubah menjadi kegiatan yang seru.

Mengobrol sambil gitaran
Nah, kegiatan ini paling cocok dilakukan pada malam hari.  (sesi curhat maksudnya) . Meskipun oke-oke saja gitaran siang hari. Nahh...malamnya, makin menggila (ada teman kita yang curhat sampe setengah 4 pagi)...sssttt, mau tahu anaknya...(rahasia)!!!

Bagaimana dengan memancing?
Bah! Kau harus terbiasa memancing dulu kalau mau dapat ikan dari laguna ini. Jika benar-benar ngotot ingin bakar-bakar ikan, beli saja di pelelangan ikan di Sendang Biru. Lebih efisien. :mrgreen:


Nahh...ini dia home-sweet-home kita
Posted by -yyk-

Selasa, 17 November 2009

Welcome Party PALAPSI Goes To RANU KUMBOLO, 13-15 Nov 2009

Finally PALAPSI mengadakan welcome party juga ke RANU KUMBOLO tanggal 13-15 November 2009. dengan diikuti oleh 19 orang peserta yang terdiri dari anggota PALAPSI lama (Lagso,BJ, Gagat, Yoyok, Johan,Ching He, Pispot, Dea), anggota baru PALAPSI (Adit, Rani, Yuli, Dea 'Bontang', Imaz, Nonod), serta peserta dari fakultas lain (Ita 'FKG', Haky 'Sastra', Richie 'Hukum', Rizki 'Hukum', Pujo 'Hukukm), kami melakukan perjalanan ini dengan biaya hanya Rp. 30.ooo,- saja (meliputi logistik dan bensin).
Sebelum melakukan perjalanan menuju Ranu Kumbolo tanggal 13 Nov 2009 jam 18.00 kami berkumpul di belakang perpustakaan kampus B untuk mempersiapkan segala hal mulai dari logistik hingga transportasi dimana untuk menuju ke Ranu Kumbolo kami menggunakan kendaraan sepeda motor sebanyak 10 buah.


(persiapan pemberangkatan tim PALAPSI UA)

sekitar pukul 18.30 persiapanpun selesai dan kami siap berangkat menuju Ranu Kumbolo. sebelum berangkat Bj mengajak kami untuk briefing terlebih dahulu dengan menjelaskan jalur yang akan dilewati yaitu melalui  sidoarjo - porong - gempol - malang - tumpang - gubuk lakah - ranu pane - ranu kumbolo. dari ke-10 sepeda motor yang ada, tim dibagi menjadi 2, tim pertama terdiri dari 5 sepeda motor yang dipimpin oleh Johan dan tim kedua dipimpin oleh BJ. kemudian Ching He memimpin doa selama 2 menit dan akhirnya kamipun berangkat meninggalkan kampus Unair tercinta menuju Ranu Kumbolo.

baru sampai di Tanggulangin-Sidoarjo kami mengalami kendala. rantai sepeda motor yang dikendarai oleh BJ-Nonod lepas dan sepeda motor yang dikendari Pudjo-Rizky ban kempes. Tapi kendala itu berhasil kami lalui walaupun pada akhirnya target waktu tidak sesuai dengan harapan. sekitar jam 00.00 kami sampai di Tumpang dan berhenti sejenak untuk makan. satu jam kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Ranu Pane. Hawa dingin mulai terasa, namun kami sudah mempersiapkannya dengan memakai jaket dan sarung tangan.


(melepas penat diperjalanan)

memasuki gerbang Taman Nasional Bromo - Tengger - Semeru, jalan mulai menanjak tajam dengan kondisi jalan yang kurang begitu bagus serta sebelah kanan kiri jalan berupa ladang yang curam hampir seperti jurang. Kendala lagi-lagi terjadi. Ban motor yang digunakan Richie-Yoyok pecah padahal saat itu jam menunjukkan pukul 02.00 dengan kondisi tidak ada penerangan dan hawa yang sangat dingin. Melihat kondisi peserta perempuan yang mulai kelelahan, akhirnya  Tim pertama diberangkatkan terlebih dahulu menuju Ranu Pane, sedangkan tim ke dua tinggal di Desa Ngadas yang saat itu posisinya paling dekat dengan TKP.


(stay di Desa Ngadas - Poncokusumo)

tim pertama pun berangkat. jarak antara satu motor dengan motor lainnya memang agak jauh, terutama sepeda yang dikendarai oleh Lagso-Dea'Bontang' dan Haky-Nonod. Tak disangka motor yang dikendarai oleh Pispot -Yuli tiba-tiba terhenti. Ketika itu ada 3 motor yang berada tidak jauh dari Pispot yaitu Gagat-Dea, Adit-Imaz dan Johan-Rani. Akhirnya kami berhenti di tengah jalan untuk mengecek keadaan motor. Ternyata kopling motor yang dinaiki oleh Pispot rusak. setelah berdiskusi akhirnya diputuskan akhirnya Pispot ditemani oleh Johan kembali ke Desa ngadas untuk bersama-sama Richie dan Bj membetulkan sepeda motor. sedangkan sisanya menunggu di TKP sampai Johan kembali. Setelah hampir 45 menit lamanya Johan tidak kunjung datang. Kondisi peserta yang ada di TKP sudah mulai kedinginan. Akhirnya kami smua kembali ke Desa Ngadas dan berniat untuk melanjutkan perjalanan menyusul Lagso dan Haky pada pagi hari nanti.

Semua peserta kini berada di desa ngadas, kecuali Lagso-Dea'Bontang' dan Haky-Nonod. Namun tak disangka mereka berempat tiba-tiba muncul di basecamp Desa Ngadas karena mereka sempat menunggu tim yang lain datang namun kenyataannya nihil dan akhirnya mereka memutuskan untuk turun kembali. Kamipun akhirnya membuka tenda di samping Kantor Desa Ngadas dan sebagian peserta tinggal di rumah penduduk.

Tak terasa matahari sudah bersinar, kamipun bersiap-siap untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Ranu Pane. Lagi-lagi tim dibagi menjadi dua untuk mempersingkat waktu karena masih ada 2 sepeda motor yang harus dibetulkan. Tim pertama diberangkatkan pukul 08.00 sedangkan tim ke-dua berangkat pukul 10.00. Setelah melalui kesepakatan sebelumnya, tim pertama langsung menuju Ranu Kumbolo tanpa harus menunggu tim kedua dengan pertimbangan efisiensi waktu.


(mengurus perijinan di Resort Ranupani)

Sekitar pukul 09.30 tim pertama sampai di Ranu Pane. Setelah sarapan dan mengurus perijinan, jam 10.30 tim melakukan perjalanan menuju Ranu Kumbolo. Lagi-lagi tim dibagi menjadi dua, tim cepat dan tim lambat. tim cepat terdiri dari peserta laki-laki yang sudah pernah ke Ranu Kumbolo sebelumnya serta mereka bertugas membawa tenda dan logistik, sedangkan tim lambat terdiri dari peserta perempuan dan beberapa peserta laki-laki yang bertugas mendampingi perjalanan. Dengan penuh perjuangan, keluh kesah, peluh keringat, canda dan juga tawa akhirnya tim pertama sampai di Ranu Kumbolo sekitar pukul 16.30 untuk tim lambat dan pukul 14.00 untuk tim cepat. Perasaan lelah terasa hilang setelah melihat keindahan Ranu Kumbolo yang begitu mempesona.

(perjalanan tracking menuju Ranu Kumbolo)





(sampai di Ranu Kumbolo)


Berbeda nasibnya dengan tim kedua yang sengaja berangkat lebih lambat karena harus membetulkan seped a motor terlebih dahulu. tim kedua ini berangkat dari Desa Ngadas sekitar pukul 10.00 dan sampai di Ranu Pane sekitar pukul 11.00. Setelah sarapan bersama, tim kedua yang terdiri dari Yoyok, Pispot, Richie, Gagat, dan Dea memutuskan untuk melalui jalur yang berbeda dengan jalur yang dilalui oleh tim pertama. Apabila tim pertama melalui jalur Watu rejeng, tim kedua ini mencoba melalui jalur Ayak-ayak yang menurut informasi penduduk sekitar dapat ditempuh hanya dalam 2,5 jam saja untuk menuju Ranu Kumpolo dengan track yang cukup curam. Tidak ada satupun dari tim kedua yang pernah melalui jalur ini, namun mengingat sebagian besar logistik berada di tas yang dibawa oleh Yoyok, maka kami harus secepat mungkin tiba di Ranu Kumbolo.


(team-2 melewati jalur ayak - ayak)


(mengibarkan panji PALAPSI UA di puncak bukit Ayak-ayak)


Sekitar jam 11.30 tim kedua berangkat menuju Ranu Kumbolo melalui jalur Ayak-ayak. Beberapa kali tim ini menanyakan arah jalan kepada penduduk setempat sampai akhirnya tim menemukan jalurnya. Ternyata jalur Ayak-ayak memang cukup terjal dan tim harus melalui bukit Ayak-ayak untuk bisa sampai di Ranu Kumbolo yang terletak di balik Bukit Ayak-ayak. Perlu diketahui bahwa tinggi Bukit Ayak-ayak ini mencapai 2500 mdpL. Richie dan Dea yang sebelumnya tidak pernah melakukan pendakian merasakan jalur ini sangat berat. bahkan ditengah perjalanan Dea sempat menangis karena merasa putus asa mengingat jalur yang terjal dan kaki yang terasa kram. Begitu pula Richie, ia juga mengalami kram pada betisnya. Namun berkat dukungan dari anggota tim yang lain, terutama Gagat, akhirnya kami sampai di Puncak Ayak-Ayak pada pukul 17.00, waktu yang jauh dari target kami. sekitar pukul 18.45 kami sampai di Ranu Kumbolo dan bertemu dengan peserta lainnya.

Kami pun kemudian memasak makan malam bersama. Menu makan malam kali ini adalah nasi, mie rebus, martabak telur, dan tumis sawi. setelah melakukan makan malam kami melakukan sharing bersama di dalam pondok yang ada di Ranu Kumbolo mengingat di luar hujan turun cukup deras. Setelah sharing bersama, kamipun tidur di tenda masing-masing.


(memasak makanan bersama - sama)

Keesokan harinya kami kembali menikmati indahnya Ranu Kumbolo di pagi hari. Lalu kami bersama-sama kembali memasak dengan menu nasi, sarden, martabak telur, tumis sawi, dan mie rebus. Kali ini kami melakukan sarapan di luar pondok, lebih tepatnya di hamparan rumput yang menghadap ke Ranu Kumbolo. Setelah sarapan, kami foto bersama-sama. Kemudian kami melakukan packing untuk bersiap-siap kembali ke Surabaya lalu setelah itu acara dilanjutkan dengan mencoba menaklukkan tanjakan cinta. dari beberapa anggota yang mencoba, hanya sedikit yang mampu melewati tanjakan itu tanpa berhenti. setelah sampai di puncak tanjakan cinta, kami menikmati indahnya Oro-Oro Ombo yang berada di balik bukit Tanjakan Cinta.


(menikmati indahnya Ranu Kumbolo)



(persiapan Tanjakan Cinta)


Setelah dari Tanjakan Cinta, akhirnya kami melakukan pengukuhan untuk anggota baru PALAPSI UNAIR di tepi Ranu Kumbolo. Dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu nasional Bagimu Negri serta bendera merah putih yang berkibar, anggota baru PALAPSI, yaitu Adit, Dea 'Bontang', Imaz, Nonod, Rani, dan Yuli, resmi menjadi anggota PALAPSI. SELAMAT!!!!!!!!!




 (upacara pengukuhan anggota baru PALAPSI UA)


(pembacaan kode etik pecinta alam)

Sekitar pukul 11.00 tim kembali menuju Ranu Pane. Tampa hambatan yang berarti, kami sampai di Ranu Pane dengan selamat. Dan sekitar pukul 15.00 kami kembali menuju Surabaya dan sampai di Fakultas Psikologi Unair pada pukul 20.00.


(anggota baru PALAPSI UA)

 

(PALAPSI UA full team)


PALAPSI UNAIR,, one for all, all for one! Good Job!

posted by Dea 'Boi' & Gagat 'Kebo"

Selasa, 03 November 2009

PENTING !!!!! renew news of welcome party of palapsi

     Welcome Party palapsi unair yang semula akan diadakan pada tanggal 6 - 8 November 2009 diundur pada tanggal 13-15 november 2009 untuk memberi kesempatan para peserta untuk bisa lebih mempersiapkan diri serta persiapan peralatan yang ada untuk dibawa dalam pendakian ke Ranu Kumbolo (Gunung Semeru).

      Sebagaimana yang dikemukakan diatas maka seluruh peserta yang ingin berpartisipasi diharapkan datang untuk technical meeting yang akan dilaksakan pada tanggal 5 November 2009 pukul 16.00 di belakang perpus Kampus B Unair. Selanjutnya pada hari minggu tanggal 8 November 2009 akan dilaksanakan latihan fisik bersama pada pukul 06.00 pagi dan juga untuk mendiskusikan persiapan teknis, uang iuran, list barang perlengkapan serta membicarakan kendala-kendala yang mungkin nanti akan dihadapi selama pendakian.
     
     Demikian pengumuman ini dibuat agar persiapan kita dalam melakukan pendakian ke Ranu Kumbolo bisa maksimal


Palapsi Unair...one for all,all for one!!! Good Job...




Palapsi Unair Backpacking to Jakarta

      Pada tanggal  7 Agustus 2009 tim Palapsi Unair melakukan kegiatan backapacking ke Jakarta. Tujuan ke ibukota kali adalah untuk menyaksikan konser dalam tajuk "Java Rockin'land" serta pendakian ke gunung Gede Pangrango namun pendakian ini dibatalkan dan merubah tujuan pendakian ke gunung Salak. Perjalanan  ke Jakarta ini diwakili oleh Cak Yoyok,  Cak Johan, serta Cak Gagat "Gembel"
      Tim berangkat dari stasuin Gubeng Surabaya dengan menggunakan kereta ekonomi Gayabaru Malam jurusan Pasar Senen pada tanggal 7 Agustus 2009. Sejak awal perjalanan, tim sudah berkomitmen untuk menggunakan sesedikit mungkin pengeluaran selama perjalanan di Jakarta, dan maka daripada itu tim memilih menggunakan kereta ekonomi Gayabaru Malam dengan tiket seharga Rp. 33.000,-. Selama perjalanan, tim  benar-benar melakukan penghematan dengan membeli makanan-makanan murah di dalam kereta api.Contohnya di Stasiun Lempuyangan Jogjakarta tim menyempatkan diri  untuk turun dari kereta api dan keluar dari stasiun untuk membeli nasi kucing yang dijual di warung kopi yang ada didepan stasiun.
       Selama perjalanan tim juga kebetulan duduk bersebelahan dengan rekan-rekan  dari Wanala Unair yang akan ke Departemen Luar Negeri di Jakarta untuk mengurus keberangkatan mereka untuk mendaki puncak Uhuru,  gunung Kilimanjaro yang berada dibenua Afrika pada tanggal 28 Oktober 2009. Pada tanggal 8 Agustus 2009 pukul 07.30 tim sampai di Stasiun Pasar Penen. Setelah berpamitan dengan rekan-rekan Wanala Unair, tim menuju ke terminal Pasar Senen guna melanjutkan perjalanan menuju ke daerah Ciputat.


(tim Palapsi Unair bersama rekan Wanala Unair) 


        Setelah perjalanan selama 2 jam akhirnya tim sampai di Ciputat dan singgah sebentar di sekretariat KMPLHK Ranita UIN Syarif Hidayatullah untuk silaturahmi sekaian untuk beristirahat dan bersih diri. Setelah itu tim diajak  rekan-rekan Ranita untuk melakukan wall climbing. Wall climbing yang pada awalnya dibayangkan oleh tim sebagai sesuatu yang mudah, namun setelah mempraktekkan sendiri, tim merasa kesulitan. Bahkan setelah mencoba 2 kalipun tim masih meras kewalahan bahkan dengan anak SMA sekalipun. Selanjutnya tim meneruskan perjalanan menuju rumah kerabat Cak Yoyok yang juga berada didaerah Ciputat.


 
 (Cak Yoyok mencoba wallclimbing)


       Setelah singgah sebentar, pukul 15.00 tim melanjutkan perjalanan menuju pantai Karnaval Ancol untuk menyaksikan konser Java Ronkin'land. Tim berada di Ancol selama 2 hari dengan menginap di mushola disekitar pantai Ancol. Banyak band - band ternama baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang tampil dalam konser tersebut, antara lain Andra and the backbone, J-Rock, Mr. Big dll.Selama 2 hari itu selain melihat Java Rockin'Land tim juga menyempatkan untuk berwisata di Dunia Fantasi, Atlantis, dan juga Gelanggang Samudera serta menikmati keindahan pantai Ancol.


(di konser Java Rockin'Land)



(menikmati wisata pantai Ancol)
    
  Ada kejadian unik ketika tim menginap pada malam terakhir di Ancol. Yakni saat Cak Yoyok kehilangan HP Nokia 6030-nya. Akhirnya untuk membeli pengganti HP tersebut Cak Yoyok harus menjadi "calo" tiket gratisan masuk Dufannya kepada beberapa pengunjung dan hasil dari "nyalo" yang sekitar Rp. 300.000,- dibelikan HP baru.



(Cak Gagat dan Cak Yoyok beserta "korban"nya)

      Pada hari terakhir di Jakarta, tim menyempatkan diri untuk mengunjungi Monas serta menyaksikan berbagai diorama yag ada di museum tersebut. Tim memutuskan menghabiskan hari terakhir di jakarta dengan keliling tugu Monas dan melihat dari kejauhan Istana Negara.


(Cak Gagat berfoto di depan tugu Monas)



 ( Cak Yoyok  di depan Istana Negara)

      Akhirnya setelah 5 hari berada di Jakarta 2 dari 3 orang tim Palapsi Unair yang backpacking ke Jakarta yakni Cak Johan dan Cak Gagat pulang ke Surabaya, sedangkan Cak Yoyok melanjutkan perjalanan dengan melakukan pendakian ke gunung Salak bersama dengan rekan-rekan KMPLHK Ranita UIN Syarif Hidayatullah.Sekali lagi tim membuktikan backpacking tidak harus mengeluarkan banyak uang dan memanfaatkan moment "gratisan" dan total biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing tim untuk kegiatan backpack selama 5 hari di Jakarta tidak lebih dari Rp. 250.000,-.!!!

Palapsi Unair...one for all,all for one!!! good job....



Senin, 02 November 2009

Kode Etik Pecinta Alam Se-Indonesia

“ PECINTA ALAM INDONESIA SADAR BAHWA ALAM BESERTA ISINYA ADALAH CIPTAAN TUHAN YANG MAHA ESA “

“PECINTA ALAM INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI MASYARAKAT INDONESIA SADAR AKAN TANGGUNG JAWAB KAMI KEPADA TUHAN, BANGSA DAN TANAH AIR ”

” PECINTA LAM INDONESIA SADAR BAHWA PECINTA ALAM ADALAH SEBAGAI MAKHLUK YANG MENCINTAI ALAM SEBAGAI ANUGERAH TUHAN YANG MAHA ESA “

Sesuai dengan hakekat diatas kami dengan kesadaran menyatakan :

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memelihara alam beserta isinya serta menggnakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.

3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air.

4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.

5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam

6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.

Minggu, 01 November 2009

Ekspedisi Palapsi Unair : Argopuro 8 - 11 Oktober 2009

      Pada tanggal 9 Oktober 2009 tim Palapsi Unair yang diwakili oleh Cak Yoyok (Cahyo Tri Wibowo) dan Cak Johan (Johan Wisnu) melakukan pendakian ke gunung Argopuro,dengan ketinggian 3088 mdpl. (meter diatas permukaan laut) yang terletak di kabupaten Probolinggo.  Pada pendakian tersebut tim Palapsi Unair tidak sendiri melainkan melakukan pendakian bersama dengan rekan-rekan pendaki independen yakni PA Telapak, Klampis, Surabaya.
      Pendakian ke gunung Argopuro tersebut adalah pendakian kali ke-2 yang dilakukan tim Palapsi Unair, yang pada pendakian sebelumnya tim Palapsi Unair gagal mencapai puncak Rengganis (puncak gunung Argopuro) dikarenakan faktor alam yang kurang bersahabat dan dikarenakan faktor kelelahan yang dialami oleh tim.Selain itu pendakian yang ke-2 ini sekaligus memperingati hari ulang tahun rekan anggota Palapsi yaitu Cak Johan Wisnu dan juga proses pengambilan gambar sebagai dokumentasi film independen oleh rekan-rekan PA Telapak yang sudah ditayang di Arek TV pada tanggal 17 Oktober 2009.
      Tim Palapsi Unair dan tim PA Telapak memulai pendakian berangkat dari Surabaya pada tanggal 8 Oktober 2009 dengan menggunakan bis umum dengan tujuan Pajarakan Probolinggo, selanjutnya pada pagi buta tanggal  9 Oktober 2009 tim melanjutkan perjalanan menuju desa Bremi untuk mengurus perijinan pendakian di Polsek  Krucil. Setelah menyelesaikan segala urusan pendakian, tim menyempatkan diri singgah di basecamp  PsychoCamp Unair 2009 yang ada di lapangan desa Bremi. Tim juga sempat mengambil beberapa buah gambar kegiatan ospek tersebut.
      Selanjutnya tim meneruskan perjalanan dan memulai pendakian menuju danau Taman Hidup yang berjarak sekitar 6 km dari Bremi yang ditempuh dengan waktu 5 jam perjalanan. Selama perjalanan, tim mengalami hambatan yaitu hujan lebat. Namun hal itu tidak menyrutkan niat tim untuk menakhlukkan puncak Argopuro dan mengbarkan panji Palapsi Unair di Rengganis.


(danau Taman Hidup - Gunung Argopuro) 




      Selanjutnya tim meneruskan perjalanan menuju Cisentor dan membuka tenda dikarenakan hari sudah mulai malam dan cuaca yang tidak mendukung.  Pada pagi hari tanggal 10 Oktober 2009 tim melanjutkan pendakian menuju puncak Rengganis. Dan pada malam sekitar pukul 19.00 tim berhasil sampai di puncak Rengganis tanpa mengalami rintangan yang berarti.



    ( Cak Johan mengibarkan panji Palapsi Unair dan merayakan ulang tahun di puncak Rengganis)

       Pada tanggal 11 Oktober tim turun dari gunung Argopuro lewat jalur Baderan. Tim semapt tersesat selama 2 jam karena salah mengikut petunjuk arah namun bisa kembali ke jalur yang benar. Dan pada siang hari tim telah sampai di Surabaya dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun.
       Akhirnya rekan-rekan Palapsi mengucapkan selamat kepada kedua rekan kita cak Yoyok dan Cak Johan karena telah mencapai puncak Rengganis, argopuro dengan selamat serta mengibarkan panji Palapsi Unair di gunung tersebut.


Palapsi Unair...one for all,all for one!!! Good Job 


( tim Palapsi Unair bersama tim PA Telapak)

Welcome Party of Palapsi Unair ( Goes to Ranu Kumbolo )

       Palapsi Unair akhirnya melakukan ekspedisi pertama bersama para anggota baru dalam tajuk "Welcome Party of Palapsi Unair ( Goes to Ranu Kumbolo ). Ekspedisi tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 6 - 8 November 2009 atau tepatnya pada hari Jumat - Minggu. Selain diikuti oleh para anggota baru, acara ini juga bisa diikuti oleh para mahasiswa Psikologi Unair non anggota.
      Bagi para teman - teman non anggota Palapsi unair yang ikut berpartisipasi dalam ekspedisi ini bisa mengikuti technical meeting pada hari Senin tanggal 2 November 2009 pukul 16.00 atau jam 4 sore dibelakang perpus














(Ranu Kumbolo- gunung Semeru)
    



     Acara ini diadakan selain untuk welcome party (WP) anggota baru juga bertujuan untuk mengajak para  anggota baru utuk ikut sadar dalam melestarikan, serta mencintai keindahan alam. Selain itu juga kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengasah teknik-teknik pendakian,memperkenalkan proses aklimatisasi, mengukur tingkat kebosanan,cara packing yang baik dan benar,dan teknik-teknik yang lain. 

    Kedepannya diharapkan dengan diadakannya kegiatan ini muncul para pendaki yang tidak hanya gemar melakukan pendakian tetapi juga sebagai pendaki yang bisa mencintai alam dan lingkungan serta menguasai teknik pendakian.Pada akhirnya selamat dan sukses atas diresmikannya Palapsi Unair sebagai salah satu komunitas yang ada di fakultas Psikologi Universitas Airlangga, maju terus Palapsi Unair.....good job.


Palapsi Unair...one for all,all for one!!!