Finally PALAPSI mengadakan welcome party juga ke RANU KUMBOLO tanggal 13-15 November 2009. dengan diikuti oleh 19 orang peserta yang terdiri dari anggota PALAPSI lama (Lagso,BJ, Gagat, Yoyok, Johan,Ching He, Pispot, Dea), anggota baru PALAPSI (Adit, Rani, Yuli, Dea 'Bontang', Imaz, Nonod), serta peserta dari fakultas lain (Ita 'FKG', Haky 'Sastra', Richie 'Hukum', Rizki 'Hukum', Pujo 'Hukukm), kami melakukan perjalanan ini dengan biaya hanya Rp. 30.ooo,- saja (meliputi logistik dan bensin).
Sebelum melakukan perjalanan menuju Ranu Kumbolo tanggal 13 Nov 2009 jam 18.00 kami berkumpul di belakang perpustakaan kampus B untuk mempersiapkan segala hal mulai dari logistik hingga transportasi dimana untuk menuju ke Ranu Kumbolo kami menggunakan kendaraan sepeda motor sebanyak 10 buah.
(persiapan pemberangkatan tim PALAPSI UA)
sekitar pukul 18.30 persiapanpun selesai dan kami siap berangkat menuju Ranu Kumbolo. sebelum berangkat Bj mengajak kami untuk briefing terlebih dahulu dengan menjelaskan jalur yang akan dilewati yaitu melalui sidoarjo - porong - gempol - malang - tumpang - gubuk lakah - ranu pane - ranu kumbolo. dari ke-10 sepeda motor yang ada, tim dibagi menjadi 2, tim pertama terdiri dari 5 sepeda motor yang dipimpin oleh Johan dan tim kedua dipimpin oleh BJ. kemudian Ching He memimpin doa selama 2 menit dan akhirnya kamipun berangkat meninggalkan kampus Unair tercinta menuju Ranu Kumbolo.
baru sampai di Tanggulangin-Sidoarjo kami mengalami kendala. rantai sepeda motor yang dikendarai oleh BJ-Nonod lepas dan sepeda motor yang dikendari Pudjo-Rizky ban kempes. Tapi kendala itu berhasil kami lalui walaupun pada akhirnya target waktu tidak sesuai dengan harapan. sekitar jam 00.00 kami sampai di Tumpang dan berhenti sejenak untuk makan. satu jam kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Ranu Pane. Hawa dingin mulai terasa, namun kami sudah mempersiapkannya dengan memakai jaket dan sarung tangan.
(melepas penat diperjalanan)
memasuki gerbang Taman Nasional Bromo - Tengger - Semeru, jalan mulai menanjak tajam dengan kondisi jalan yang kurang begitu bagus serta sebelah kanan kiri jalan berupa ladang yang curam hampir seperti jurang. Kendala lagi-lagi terjadi. Ban motor yang digunakan Richie-Yoyok pecah padahal saat itu jam menunjukkan pukul 02.00 dengan kondisi tidak ada penerangan dan hawa yang sangat dingin. Melihat kondisi peserta perempuan yang mulai kelelahan, akhirnya Tim pertama diberangkatkan terlebih dahulu menuju Ranu Pane, sedangkan tim ke dua tinggal di Desa Ngadas yang saat itu posisinya paling dekat dengan TKP.
(stay di Desa Ngadas - Poncokusumo)
tim pertama pun berangkat. jarak antara satu motor dengan motor lainnya memang agak jauh, terutama sepeda yang dikendarai oleh Lagso-Dea'Bontang' dan Haky-Nonod. Tak disangka motor yang dikendarai oleh Pispot -Yuli tiba-tiba terhenti. Ketika itu ada 3 motor yang berada tidak jauh dari Pispot yaitu Gagat-Dea, Adit-Imaz dan Johan-Rani. Akhirnya kami berhenti di tengah jalan untuk mengecek keadaan motor. Ternyata kopling motor yang dinaiki oleh Pispot rusak. setelah berdiskusi akhirnya diputuskan akhirnya Pispot ditemani oleh Johan kembali ke Desa ngadas untuk bersama-sama Richie dan Bj membetulkan sepeda motor. sedangkan sisanya menunggu di TKP sampai Johan kembali. Setelah hampir 45 menit lamanya Johan tidak kunjung datang. Kondisi peserta yang ada di TKP sudah mulai kedinginan. Akhirnya kami smua kembali ke Desa Ngadas dan berniat untuk melanjutkan perjalanan menyusul Lagso dan Haky pada pagi hari nanti.
Semua peserta kini berada di desa ngadas, kecuali Lagso-Dea'Bontang' dan Haky-Nonod. Namun tak disangka mereka berempat tiba-tiba muncul di basecamp Desa Ngadas karena mereka sempat menunggu tim yang lain datang namun kenyataannya nihil dan akhirnya mereka memutuskan untuk turun kembali. Kamipun akhirnya membuka tenda di samping Kantor Desa Ngadas dan sebagian peserta tinggal di rumah penduduk.
Tak terasa matahari sudah bersinar, kamipun bersiap-siap untuk kembali melanjutkan perjalanan menuju Ranu Pane. Lagi-lagi tim dibagi menjadi dua untuk mempersingkat waktu karena masih ada 2 sepeda motor yang harus dibetulkan. Tim pertama diberangkatkan pukul 08.00 sedangkan tim ke-dua berangkat pukul 10.00. Setelah melalui kesepakatan sebelumnya, tim pertama langsung menuju Ranu Kumbolo tanpa harus menunggu tim kedua dengan pertimbangan efisiensi waktu.
(mengurus perijinan di Resort Ranupani)
Sekitar pukul 09.30 tim pertama sampai di Ranu Pane. Setelah sarapan dan mengurus perijinan, jam 10.30 tim melakukan perjalanan menuju Ranu Kumbolo. Lagi-lagi tim dibagi menjadi dua, tim cepat dan tim lambat. tim cepat terdiri dari peserta laki-laki yang sudah pernah ke Ranu Kumbolo sebelumnya serta mereka bertugas membawa tenda dan logistik, sedangkan tim lambat terdiri dari peserta perempuan dan beberapa peserta laki-laki yang bertugas mendampingi perjalanan. Dengan penuh perjuangan, keluh kesah, peluh keringat, canda dan juga tawa akhirnya tim pertama sampai di Ranu Kumbolo sekitar pukul 16.30 untuk tim lambat dan pukul 14.00 untuk tim cepat. Perasaan lelah terasa hilang setelah melihat keindahan Ranu Kumbolo yang begitu mempesona.
(perjalanan tracking menuju Ranu Kumbolo)
(sampai di Ranu Kumbolo)
Berbeda nasibnya dengan tim kedua yang sengaja berangkat lebih lambat karena harus membetulkan seped a motor terlebih dahulu. tim kedua ini berangkat dari Desa Ngadas sekitar pukul 10.00 dan sampai di Ranu Pane sekitar pukul 11.00. Setelah sarapan bersama, tim kedua yang terdiri dari Yoyok, Pispot, Richie, Gagat, dan Dea memutuskan untuk melalui jalur yang berbeda dengan jalur yang dilalui oleh tim pertama. Apabila tim pertama melalui jalur Watu rejeng, tim kedua ini mencoba melalui jalur Ayak-ayak yang menurut informasi penduduk sekitar dapat ditempuh hanya dalam 2,5 jam saja untuk menuju Ranu Kumpolo dengan track yang cukup curam. Tidak ada satupun dari tim kedua yang pernah melalui jalur ini, namun mengingat sebagian besar logistik berada di tas yang dibawa oleh Yoyok, maka kami harus secepat mungkin tiba di Ranu Kumbolo.
(team-2 melewati jalur ayak - ayak)
(mengibarkan panji PALAPSI UA di puncak bukit Ayak-ayak)
Sekitar jam 11.30 tim kedua berangkat menuju Ranu Kumbolo melalui jalur Ayak-ayak. Beberapa kali tim ini menanyakan arah jalan kepada penduduk setempat sampai akhirnya tim menemukan jalurnya. Ternyata jalur Ayak-ayak memang cukup terjal dan tim harus melalui bukit Ayak-ayak untuk bisa sampai di Ranu Kumbolo yang terletak di balik Bukit Ayak-ayak. Perlu diketahui bahwa tinggi Bukit Ayak-ayak ini mencapai 2500 mdpL. Richie dan Dea yang sebelumnya tidak pernah melakukan pendakian merasakan jalur ini sangat berat. bahkan ditengah perjalanan Dea sempat menangis karena merasa putus asa mengingat jalur yang terjal dan kaki yang terasa kram. Begitu pula Richie, ia juga mengalami kram pada betisnya. Namun berkat dukungan dari anggota tim yang lain, terutama Gagat, akhirnya kami sampai di Puncak Ayak-Ayak pada pukul 17.00, waktu yang jauh dari target kami. sekitar pukul 18.45 kami sampai di Ranu Kumbolo dan bertemu dengan peserta lainnya.
Kami pun kemudian memasak makan malam bersama. Menu makan malam kali ini adalah nasi, mie rebus, martabak telur, dan tumis sawi. setelah melakukan makan malam kami melakukan sharing bersama di dalam pondok yang ada di Ranu Kumbolo mengingat di luar hujan turun cukup deras. Setelah sharing bersama, kamipun tidur di tenda masing-masing.
(memasak makanan bersama - sama)
Keesokan harinya kami kembali menikmati indahnya Ranu Kumbolo di pagi hari. Lalu kami bersama-sama kembali memasak dengan menu nasi, sarden, martabak telur, tumis sawi, dan mie rebus. Kali ini kami melakukan sarapan di luar pondok, lebih tepatnya di hamparan rumput yang menghadap ke Ranu Kumbolo. Setelah sarapan, kami foto bersama-sama. Kemudian kami melakukan packing untuk bersiap-siap kembali ke Surabaya lalu setelah itu acara dilanjutkan dengan mencoba menaklukkan tanjakan cinta. dari beberapa anggota yang mencoba, hanya sedikit yang mampu melewati tanjakan itu tanpa berhenti. setelah sampai di puncak tanjakan cinta, kami menikmati indahnya Oro-Oro Ombo yang berada di balik bukit Tanjakan Cinta.
(menikmati indahnya Ranu Kumbolo)
(persiapan Tanjakan Cinta)
Setelah dari Tanjakan Cinta, akhirnya kami melakukan pengukuhan untuk anggota baru PALAPSI UNAIR di tepi Ranu Kumbolo. Dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu nasional Bagimu Negri serta bendera merah putih yang berkibar, anggota baru PALAPSI, yaitu Adit, Dea 'Bontang', Imaz, Nonod, Rani, dan Yuli, resmi menjadi anggota PALAPSI. SELAMAT!!!!!!!!!
(upacara pengukuhan anggota baru PALAPSI UA)
(pembacaan kode etik pecinta alam)
Sekitar pukul 11.00 tim kembali menuju Ranu Pane. Tampa hambatan yang berarti, kami sampai di Ranu Pane dengan selamat. Dan sekitar pukul 15.00 kami kembali menuju Surabaya dan sampai di Fakultas Psikologi Unair pada pukul 20.00.
(anggota baru PALAPSI UA)
(PALAPSI UA full team)
PALAPSI UNAIR,, one for all, all for one! Good Job!
posted by Dea 'Boi' & Gagat 'Kebo"